Sejak awal, aku tahu hanya kamu yang bisa menghancurkan perasaanku. Tapi
aku selalu seolah rela membiarkanmu melakukannya—berulang-ulang kali.
Sementara aku selalu bersedia menjadi pelupa, memaafkan semua
kesalahan-kesalahanmu, betapapun kau akan melakukannya lagi. Dan lagi.
Aku membuka semua pintu dan jendela rahasia dalam diriku agar kau bisa memasuki dan mengetahui semua tentang kehidupanku: Kekuatan dan kelemahan-kelemahanku, keberanian dan ketakutan-ketakutanku, kebahagiaan dan kesedihan-kesedihanku. Ya, hanya aku dan kamu yang tahu. Kita berdua. (Tuhan tak perlu dihitung. Dia selalu tahu segalanya, kan?)
Maka dengan semua pengetahuanmu tentang diriku, kaulah satu-satunya
orang yang tahu bagaimana caranya untuk benar-benar membahagiakanku—atau
benar-benar menghancurkanku.
Bagiku, barangkali ini yang disebut cinta sejati. Aku membencimu
setengah mati, tetapi sekaligus tak bisa membohongi diriku sendiri bahwa
tak ada yang lebih kucintai selain kamu. Mencintaimu seolah-olah siklus
sempurna ketika aku menampar seluruh bagian wajahmu, tetapi setelah itu
aku akan mengobati dan membelainya dengan rasa bersalah sekaligus
khawatir.
Mencintaimu adalah membuatmu merasa bersalah terhadapku tetapi akhirnya aku akan mengatakan: “Tidak apa-apa, aku yang salah,
kok.” Mencintaimu adalah bertingkah apa saja yang bisa membuatmu
mengkhawatirkanku, tetapi saat kau mendekatiku, membelai rambutku, dan
bertanya “Kamu nggak kenapa-kenapa?” Maka aku akan menggelengkan kepala dan menjawab, “Nggak kenapa-kenapa. Aku baik-baik saja.” Lalu menyandarkan kepalaku di bahumu.
Begitulah, di saat-saat terburuk sekalipun, saat aku paling membencimu: Meski
kadang-kadang aku ingin mengajakmu ke tempat paling tinggi agar aku
bisa menjatuhkanmu dari sana, sebenarnya aku akan bergegas ke bawah
untuk menangkap dan mendekapmu. Sebab jauh di kedalaman diriku, tak
ada yang lebih membuatku takut selain mendapatimu terluka, atau
bersedih, atau kecewa—apalagi jika aku yang melakukannya.
Jika ada yang salah dengan hubungan kita, seperti biasanya masing-masing
kita akan bereaksi dengan cara bertahannya sendiri-sendiri. Aku egois.
Kamu lebih egois. Aku akan marah padamu, dan kau lebih marah lagi. Tapi
di akhir cerita, kita akan saling menyapa dengan malu-malu, meminta maaf
atas kebodohan masing-masing kita, dan belajar lagi untuk saling
mencintai dan lebih mengerti. Itulah cinta kita: Sederhana, apa adanya tapi tak ada yang bisa mengalahkannya.
Barangkali sebab kaulah satu-satunya orang yang paling membuatku takut
kehilanganmu, aku mencintaimu sebesar kesedihanku jika suatu hari kau
meninggalkanku—melukai perasaanku. Aku menerimamu sebab aku tak punya
pilihan lainnya. Sejak kau mencuri hatiku, kau telah sekaligus mengunci
langkahku untuk tak bisa pergi ke jebakan cinta siapa-siapa lagi.
Jika menikahimu akan membuat kita belajar berdansa di saat-saat sedih
dan bahagia, aku akan tetap berdansa denganmu meski suatu hari kita
telah kehilangan segala-galanya.
Maka datanglah. Aku akan menyambutmu sebesar semua kebahagiaan yang
telah kau berikan padaku. Terima kasih telah, sedang, dan selalu
membuatku menjadi perempuan paling bahagia di dunia—duniaku, duniamu,
dunia kita.
12 Februari 2013 | Rizqa Abidin – Fahd Djibran
*Gambar diambil dari sini.
*Lagu: Just Give Me a Reason – P!nk ft. Nate Ruess
Baca juga tulisan sebelum ini, The Proposal.
http://www.fahdisme.com/2013/02/komitmen.html
Awesome...!
Because the real world is not FUN enough (Kutipan dari mig33) :D
Selasa, 02 April 2013
Sabtu, 28 April 2012
Istiqomah, Istikharah & Istighfar
Istiqomah, Istikharah dan Istighfar | ![]() |
![]() |
Ditulis oleh Dewan Asatidz | |||||
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada
siang ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang
naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup.
Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam
menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki
pegangan dan amalam dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting
yang diberikan agama kita untuk menghadapi kehidupan ini adalah
Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
1. Istiqomah,
yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu
pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa
sam berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:
عن أبي سفيان بن عبد الله رضي الله علنه قال: قلت يا رسول الله، قل لي فى الإسلام قولا لا أسأله عنه أحدا غيرك، قال: قل آمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)
Dari
Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata,
“wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku
tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi
menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian
beristiqomahlah”.
Orang
yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan
bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan
hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap
memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti,
sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-qura’an surat fusilat ayat 30
. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمْ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang mengataka:”tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka
meneguhakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengetakan):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu
merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu”.
2. Istikharah, selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.
Setiap
orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu
perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa
batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang
muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan
tindakan atau mengucapakan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت.(رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة
Barang siapa yang beriman kepad Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR Al-bukhari dan muslim dari Abu Hurairah)
Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan berbicaralah besok).
Kalau
ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka
tahanlah, jangan diucapakn, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa
sakit. Tapi apabila ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan
ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran
dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Mengenai
kebebasan ini, malaikat jibril pernah datang kepada Nabi muhammad
Shallahu ‘alai wa salam untuk memberikan rambu kehidupan, beliau
bersabda:
أتاني جبريل فقال: يا محمد عش ما شئت فإنك ميت، وأحبب ما شئت فإنك مفارق، واعمل ما شئت فإنك مجزي به. (رواه البيهقي عن جابر
Jibril
telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi
sesungguhnya engkau suatu saat pasti akan mati, cintailah apa yang
engkau sukai tapi engkau suatua saat pasti berpdisah juga dan lakukanlah
yang engkau inginkan sesungguhny semua itu ada balasannya.(HR. Baihaqi
dan Jabir)
Sabda
Nabi Shallahu alihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika
akhir akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa
logika dan data yang benar dan bertindak sekehaendaknya tanpa
mengindahkan etika agama. Para pakar barang kali untuk saat saat ini,
lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang kadang justru membingungkan masyarakat.
Kita
memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar
benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di
kemudian hari.
Nabi Muhammad Shallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد.
Tidak
rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang
bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR.
Thabrani dari Anas)
2. Istighfar, yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah.
Setiap
orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan
sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya
penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena itu ia harus diobati.
Tidak
sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir akhir ini yang
diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu,
memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa
depan yang lebih cerah dengan penuh keridloaan Allah.
Dalam
persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan
karena kesalahan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita
tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita.
Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan
terobosan-terobosan yang produktif maka kreatifitas dan etos kerja umat
yang harus kita tumbuhkan.
Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi hud Alaihissalam, kepada kaumnya:
وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
“dan
(Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada tuhanmu lalu
bertaubatlah kepadakNya, niscaya di menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu dan dia akan menambahkan kekuatan dan janganlah kamu berpaling
dengan berbuat dosa” (QS. 52)
Sekali
lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita
tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa
tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga amalan di atas yaitu Istiqomah, Istikharah, Isrighfar.
Mudah mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan
dengan keimanan dan rahmayNya yang melimpah. Amin
Disusun oleh Ustadz Abbas Sofwan, Lc
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1086:istiqomah-istikharah-dan-istighfar&catid=6:buletin-jumat
|
Sabtu, 24 Maret 2012
Muhasabah
Berawal dr kegalauan hati...
Muhasabah Diri Menghadapi Masa Depan :)
Ditulis oleh Ustadz Agus Handoko,S.Th.I | |||
Ada baiknya kita mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan persiapan untuk menggapai masa depan yang lebih baik, hal tersebut diisyaratkan oleh Allah Swt. Dalam firmannya surat al-Hasyr : (59 : 18) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani : " setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup didunia bagaikan satu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya". Jika kita berfikir tujuan utama manusia hidup didunia ialah mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal yaitu akherat, lalu sudahkah perbuatan yang telah dilakukan kita merupakan manifestasi kecintaan kita kepada Allah Swt?. Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob : " حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا " " Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak" Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawabannya diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu menatap hari esok yang lebih baik. Sebagaimana Dalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal Rasulullah Saw bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang hari ini, tahun ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses, tapi siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari dan tahun kemarin maka dialah orang yang terlaknat” Untuk itu, takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan kita setiap tahun, ada baiknya kita melihat kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan. Jalan-jalan itu adalah: 1. Muhasabah Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita. 2. Mu’ahadah Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan. Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah : إيّاك نعبد و إيّاك نستعين Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolong. Kemudian kita berjanji ; ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين إن صلاتي “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah. 3. Mujahadah Adalah bersungguh-sungguh kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam firmannya : والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا Orang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami. Terkadang kita ibadah tidak dibarengi dengan kesungguhan, hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan. Padahal bagi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa, maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketakwaan disamping muhasabah dan mu’ahadah. 4. Muraqabah Adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantara pilar ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita mengawali awal tahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan. ”الإحسان هو أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك" artinya :“Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”. Muraqabah atau ihsan adalah diantara jalan ketakwaan yang harus kita persiapkan dalam menyongsong dan mengisi lembaran tahun baru. Dulu dimasa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baik dihati setiap kaum muslimin. Kita bisa ambil sebuah contoh kisah. Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut: Wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing ini ada pemliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, mati dimakan serigala kalau hilang satu tidak akan ketahuan. Dengan tegas si anak itu menjawab : Jika demikian, dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawaban si anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya. Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup didalam kelas sosial yang rendah tetapi memiliki sifat yang sangat mulia yaitu sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalam segala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwa sebagai bekal hidup kita ditahun ini dan tahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan : ‘Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka aku malu berbuat maksiat kepada-Nya”. 5. Mu’aqobah Artinya, mencoba memberi sanksi kepada diri manakala diri melakukan sebuah kekhilafan, memberikan teguran dan sanksi kepada diri kalau diri melakukan kesalahan. Ini penting dilakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Manakala kita terlewat shalat subuh berjamaah maka hukumlah diri dengan infak disiang hari, misalnya. Manakala diri terlewat membaca al-Qur’an ‘iqoblah diri dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebut mu’aqabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah kita akan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah dan diri kita. Jika lima hal ini kita jadikan bekal Insya Allah menapaki hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita akan selalu menapakinya dengan indah dan selalu meningkat kualitas diri kita, insya Allah.
|
Minggu, 12 Februari 2012
Regina Spektor – The Call
Regina Spektor – The Call

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word
And then that word grew louder and louder
’Til it was a battle cry
’Til it was a battle cry
I’ll come back
When you call me
No need to say goodbye
When you call me
No need to say goodbye
Just because everything’s changing
Doesn’t mean it’s never
Been this way before
Doesn’t mean it’s never
Been this way before
All you can do is try to know
Who your friends are
As you head off to the war
Who your friends are
As you head off to the war
Pick a star on the dark horizon
And follow the lightYou’ll come back
When it’s over
No need to say good bye
Now we’re back to the beginning
It’s just a feeling and now one knows yet
But just because they can’t feel it too
Doesn’t mean that you have to forget
It’s just a feeling and now one knows yet
But just because they can’t feel it too
Doesn’t mean that you have to forget
Let your memories grow stronger ans stronger
’Til they’re before your eyes
’Til they’re before your eyes
You’ll come back
When it’s over
No need to say good bye
When it’s over
No need to say good bye
Senin, 06 Februari 2012
#MaulidMuhammadSAW
Hampir 15 Abad lalu trlahir seorang manusia trbaik spanjang sjarah peradaban dunia,namanya dsebut mnyertai kalimatullah
Yang karena kebaikannya Beliau dijuluki Al Amin, yg keteladannya mencakup semua aspek dan detil kehidupannya
Yang keselamatannya telah dijamin didunia dan akhirat. Kepadanyalah kuta menyampaikan sholawat dan salam.
Agar Allah menginginkan kita menjadi umat beliau karena mengikuti sebagai penegak risalah beliau dalam semua aspek khdpan
Mari menjadi manusia Syummul disemua aspek
#MaulidMuhammadSAW
( Adapted status updates of Anggit Adi Wijaya Forward dr Ust Syarif Idrisi )
Yang karena kebaikannya Beliau dijuluki Al Amin, yg keteladannya mencakup semua aspek dan detil kehidupannya
Yang keselamatannya telah dijamin didunia dan akhirat. Kepadanyalah kuta menyampaikan sholawat dan salam.
Agar Allah menginginkan kita menjadi umat beliau karena mengikuti sebagai penegak risalah beliau dalam semua aspek khdpan
Mari menjadi manusia Syummul disemua aspek
#MaulidMuhammadSAW
( Adapted status updates of Anggit Adi Wijaya Forward dr Ust Syarif Idrisi )
Sabtu, 28 Januari 2012
Melawan Lupa

Your Call - Secondhand Serenade
Your Call - Secondhand Serenade
Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
Menunggu teleponmu, aku muak, sebut aku marah
call I'm desperate for your voice
Sebut aku sangat ingin mendengar suaramu
Listening to the song we used to sing
Mendengarkan lagu yang dulu kita nyanyikan
In the car, do you remember
Di dalam mobil, apakah kau ingat
Butterfly, Early Summer
Kupu-kupu, awal musim panas
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Semua terulang, seperti saat kita akan bertemu
Like when we would meet
Seperti saat kita akan bertemu
Chorus
Cause I was born to tell you I love you
Karena aku dilahirkan untuk bilang padamu aku mencintaimu
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Dan aku tersiksa melakukan apa yang harus kulakukan, untuk menjadikanmu milikku
Stay with me tonight
Tinggallah bersamaku malam ini
Stripped and polished, I am new, I am fresh
Telanjang dan bersih, aku baru, aku segar
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Aku merasa sangat berambisi, kau dan aku, tubuh kita
Cause every breath that you will take
Karena tiap nafas yang akan kau hirup
when you are sitting next to me
Saat kau duduk di sisiku
will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
Akan membawa hidup ke harapan terdalamku, apakah fantasimu?
(What's your, what's your, what's your...)
Back to Chorus
And I'm tired of being all alone
Dan aku lelah sendirian
And this solitary moment makes me want to come back home
Dan saat-saat sendiri ini membuatku ingin pulang
(repeat 4x)
Back Chorus 2x
http://soundcloud.com/homerliew/your-call-secondhand-serenade
Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
Menunggu teleponmu, aku muak, sebut aku marah
call I'm desperate for your voice
Sebut aku sangat ingin mendengar suaramu
Listening to the song we used to sing
Mendengarkan lagu yang dulu kita nyanyikan
In the car, do you remember
Di dalam mobil, apakah kau ingat
Butterfly, Early Summer
Kupu-kupu, awal musim panas
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Semua terulang, seperti saat kita akan bertemu
Like when we would meet
Seperti saat kita akan bertemu
Chorus
Cause I was born to tell you I love you
Karena aku dilahirkan untuk bilang padamu aku mencintaimu
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Dan aku tersiksa melakukan apa yang harus kulakukan, untuk menjadikanmu milikku
Stay with me tonight
Tinggallah bersamaku malam ini
Stripped and polished, I am new, I am fresh
Telanjang dan bersih, aku baru, aku segar
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Aku merasa sangat berambisi, kau dan aku, tubuh kita
Cause every breath that you will take
Karena tiap nafas yang akan kau hirup
when you are sitting next to me
Saat kau duduk di sisiku
will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
Akan membawa hidup ke harapan terdalamku, apakah fantasimu?
(What's your, what's your, what's your...)
Back to Chorus
And I'm tired of being all alone
Dan aku lelah sendirian
And this solitary moment makes me want to come back home
Dan saat-saat sendiri ini membuatku ingin pulang
(repeat 4x)
Back Chorus 2x
http://soundcloud.com/homerliew/your-call-secondhand-serenade
Langganan:
Postingan (Atom)